Sabtu, 18 April 2009

Marine Bridge


Bagi yang doyan outbond pasti gak asing dengan wahana yang satu ini. Yup, itu dia “Marine Bridge”, yaitu jembatan gantung, yang terbuat dari semacam tali tambang yang disambung dengan cara disimpul. Jembatan ini menghubungkan satu lembah ke yang lembah lain. Dan ingat, di bawahnya itu jurang. Tugasnya ya musti nyeberangin jembatan tadi hingga ke ujung. Kelihatannya sih gampang. Namun, inilah secuil pengalaman berkesan pas ikut main marine bridge (bareng anak-anak Ramayana Inc.) pertama kali…

So, satu kelompok terdiri dari empat orang yang musti berjalan satu per satu dengan berpegangan pada tali di atasnya. Tiap beberapa meter, ada titik aman berupa bambu melintang yang sebenarnya merupakan rangka jembatan tadi. Kalo gak salah si, ada lima titik aman di marine bridge yang ini. Walau udah dikasi pengaman, tetap aja deg-degan.

Nah, kebetulan dapat urutan terakhir yang berarti musti nunggu temen-temen yang di depan jalan duluan. Hehe, ternyata bener juga slogan “Don’t judge a book from its cover”. Aku yang tadinya menyepelekan karena kelihatannya permainan ini gampang banget (tinggal nyeberang jembatan apa susahnya?), ternyata down juga pas udah dapat giliran jalan. Keseimbangan tubuh, keberanian, serta kecerdasan benar-benar diuji. Sampai di tengah, ketakutan saya mulai muncul. Berbagai pikiran negatif kaya', “Jangan-jangan ntar terperosok”, “Jangan-jangan nanti tali pengamannya putus”, Jangan-jangan simpulnya lepas” dan “Jangan-jangan” lain yang membuat minder setengah mati. Gak yakin banget kalo aku bakal sanggup melanjutkan permainan. Rasanya pengen banget balik lagi dan gak jadi main. Tapi kepalang basah, ya sudah njebur sekalian. Tiga temenku di depan sudah tampak benar-benar kecapekan dan berjalan sangat lambat. Padahal aku pengen cepet-cepet sampai di ujung jembatan. Menyelesaikan semuanya.

Voilà! Dengan perjuangan semaksimal mungkin dan dalam waktu yang lumayan lama, akhirnya kita sekelompok berhasil menyelesaikan “tantangan” itu . Sekarang giliran kelompok lain. Dan coba tebak? Salah seorang teman yang sudah jalan beberapa meter, akhirnya balik kucing karena bener-bener ketakutan. Mungkin nasibku juga demikian kalo tadi memutuskan untuk balik lagi.
Nah, saat itulah tiba-tiba terlintas di benak kalo marine bridge ini ibarat miniatur ujian di dalam hidup kita. Pernahkah Anda menghadapi masalah super berat yang menurut Anda tak kan sanggup melewatinya? Seperti itu pula posisiku tadi. Padahal, kuncinya simpel. Terlebih dahulu, tanamkan dengan sungguh-sungguh bahwa kita PASTI BISA (bukan iklan lho). Bahwa ternyata, kita bisa melakukan hal yang kita pikir: tak akan mungkin bisa kita lakukan. Pikiran-pikiran kerdil yang menghasut kita untuk mundur itulah yang harus disingkirkan. Di sinilah terlihat bahwa kekuatan alam bawah sadar dapat menguasai diri kita.

Lebih jauh lagi, bagaimana style kita dalam menyelesaikan suatu persoalan. Di permainan marine bridge tadi, ada dua tipe pemain dan motivasinya. Tipe pertama adalah mereka yang terus berusaha maksimal karena ingin cepat-cepat selesai. Sedangkan, tipe kedua, yaitu mereka yang berusaha maksimal karena menikmati proses saat menyelesaikan permainan. Sayang, banyak yang tadi melewatkan pemandangan di lokasi outbond yang luar biasa indah dan hanya bisa dilihat pas lagi main di marine bridge karena saking pengennya selesai. Nah, sama halnya ketika kita menghadapi masalah, termasuk tipe mana diri kita?


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….."(QS. Al-Baqarah: 286)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar