It's just a dream

Mimpi, mimpi dan mimpi.... Akhir-akhir ini saya sering mimpi buruk. Errr... tentang banyak hal. Jadi entah kenapa setelah sekian lama vacuum dari menulis blog, hari ini muncul keinginan saya mengisi blog ini lagi. Terlepas dari useless enggaknya isi tulisan hari ini coz saya hanya pengen "bicara" saja. Ingat, hanya bicara. Bukannya menyatakan pendapat itu dibebaskan, asal gak mengganggu orang lain?? hehehe

Well, gak kerasa berakhirlah sudah kuliah di semester 8 ini yang berarti berakhir pulalah perkuliahan saya di kelas. Karena tinggal selesain ujian-ujian take home yang saingan dengan final project (baca:skripsi) itu. Dan voila! tinggal lulus aja...lalu mengejar impian yang lain, bukan mimpi buruk lho.

Jejak ke Dua Puluh Satu

“Everyday is special”, I told my friend. Then, my friend said, “Yea, but some days are more special. Some are even disgusting.” Setuju atau gak, itu terserah bagaimana kalian memaknai satu hari baru. Bagi sebagian orang, setiap mata ini masih bisa terbuka untuk menyongsong hari baru, itu artinya satu kesempatan lagi diberikan untuk mewujudkan harapan, menyelesaikan apa yang tertunda, memperbaiki kesalahan, dan menambah bekal perjalanan dalam mengarungi kehidupan ini. Namun bagi sebagian yang lain, hari baru adalah sama saja, rutinitas yang sama, kebosanan yang menanti, flat, monoton, statis, tak ada yang berubah, everything reminds the same. Sisanya mungkin ialah perpaduan diantara dua tadi.

Dialog Bersama Pagi

Lights go out and I can't be saved
Tides that I tried to swim against
You've put me down upon my knees
Oh I beg, I beg and plead
Come out of things unsaid, shoot an apple off my head
Trouble that can't be named, a tiger's waiting to be tamed
You are, you are

Confusion never stops, closing walls and ticking clocks
Come back and take you home, I could not stop that you now know
Come out upon my seas, curse missed opportunities
A part of the cure, or am I part of the disease